Sepak Bola
Indonesia Vs Thailand
Pada tanggal 13 November 2011 di Sea Games 26th Timnas indonesia U-23 menghadapi musuh bebuyutannya di AFF cup, Thailand. Pertandingan dilaksanakan di Stadiun Gelora Bung Karno, Jakarta pada pukul 19.00. Pertandingan ini juga ditayangkan oleh beberapa media televisi swasta, seperti : RCTI, secara LIVE. Tiket untuk pertandingan ini sudah habis terjual pada tanggal 12 November 2011, baik melalui internet maupun langsung.
Pada awal babak pertama permainan indonesia dengan thailand masih berlangsung cukup baik dengan Ball Possesion 52% untuk indonesia dan 48% untuk Thailand. Pada Menit ke-10 pemain thailand B.Theeraton mendapat ganjaran kartu kuning akibat menendang masuk bola yang telah dikeluarkannya. Pada menit ke-12 B.Theeraton mendapat kartu kuning ke-2 nya akibat ia menghalangi wajah Andik Firmansyah dengan tangannya. Dengan demikian ia harus dikeluarkan dari lapangan pertandingan. Gol pertama bagi indonesia diciptakan oleh Titus Bonai (TiBo) pada menit ke-33 dengan sundulan mautnya dengan umpan dari Kipuw. Dengan demikian indonesia memimpin pertandingan dengan score 1-0.
Pada babak kedua Thailand tidak mau ketinggalan, mereka menyusul kedudukan menjadi 1-1 pada menit ke-49 dari hasil tendangan penalti Rannachai Rangsiyo.Terjadi pergantian pemain indonesia di menit ke-54 antara Hendro siswanto dengan Mahadirga Lasut. Indonesia menyusul kembali kedudukan dengan sundulan Patrich Wangai pada menit ke-63. Pada menit ke-82 coach Rahmad Darmawan (RD) mengadakan Pergantian pemain antara oktavius maniani dengan Ferdinand Sinaga. Hasilnya ferdinand dapat menciptakan goal pertamanya di Sea Games ini pada menit ke-90 dengan bantuan umpan dari Patrich Wangai. Peluit panjang ditiupkan wasit asal Korea Kim Jong Hyeok dan Indonesia menang atas Thailand 3 - 1.
Maju Terus Indonesia!!! Ayo Indonesia Bisa !!!
Selasa, 15 November 2011
Kamis, 10 November 2011
Sea Games 2011 Indonesia
Pembukaan pesta olahraga terbesar negara se-Asia Tenggara, SEA Games XXVI/2011, Tidak kurang sehari lagi. Namun walau masih terdapat beberapa fasilitas yang perlu dibenahi, Panitia Pelaksana SEA Games (Inasoc) memastikan bahwa persiapan pada SEA Games 2011 secara menyeluruh sudah rampung. Pada acara resmi pembukaan yang akan dimulai pada jam 19:00 WIB di Stadion Jakabaring, Palembang, hari jum`at (11/11) besok, Indonesia sebagai tuan rumah akan memamerkan miniatur Candi Borobudur dan Hewan komodo pada pembukaan parade upacara.
Ketua Harian Inasoc Rachmat Gobel mengatakan, apabila terdapat kekurangan cuma masalah pada sentuhan akhir saja. ”Mengenai persiapan Sea Games secara total, telah dapat dilaksanakan dan siap digunakan. Masih terdapat sedikit pembangunan namun cuma pada bagian finishing saja,” Ungkapnya pada wartawan setelah acara penandatanganan MoU Inasoc dengan Hotel Sultan, di Senayan, Jakarta, Rabu (9/11).
Komodo dan Borobudur di Pembukaan SEA Games
Ironis nya, menjelang pembukaan seagames tanggal 11 november 2011 masih ada beberapa venue yang belum dapat diselesaikan
Ketua Harian Inasoc Rachmat Gobel mengatakan, apabila terdapat kekurangan cuma masalah pada sentuhan akhir saja. ”Mengenai persiapan Sea Games secara total, telah dapat dilaksanakan dan siap digunakan. Masih terdapat sedikit pembangunan namun cuma pada bagian finishing saja,” Ungkapnya pada wartawan setelah acara penandatanganan MoU Inasoc dengan Hotel Sultan, di Senayan, Jakarta, Rabu (9/11).
Komodo dan Borobudur di Pembukaan SEA Games
Ironis nya, menjelang pembukaan seagames tanggal 11 november 2011 masih ada beberapa venue yang belum dapat diselesaikan
Kamis, 03 November 2011
Sumpah Pemuda
Sumpah Pemuda merupakan bukti otentik bahwa pada tanggal 28 Oktober 1928 Bangsa Indonesia dilahirkan, oleh karena itu seharusnya seluruh rakyat Indonesia memperingati momentum 28 Oktober sebagai hari lahirnya bangsa Indonesia, proses kelahiran Bangsa Indonesia ini merupakan buah dari perjuangan rakyat yang selama ratusan tahun tertindas dibawah kekuasaan kaum kolonialis pada saat itu, kondisi ketertindasan inilah yang kemudian mendorong para pemuda pada saat itu untuk membulatkan tekad demi mengangkat harkat dan martabat hidup orang Indonesia asli, tekad inilah yang menjadi komitmen perjuangan rakyat Indonesia hingga berhasil mencapai kemerdekaannya 17 tahun kemudian yaitu pada 17 Agustus 1945.
Rumusan Sumpah Pemuda ditulis Moehammad Yamin pada sebuah kertas ketika Mr. Sunario, sebagai utusan kepanduan tengah berpidato pada sesi terakhir kongres. Sumpah tersebut awalnya dibacakan oleh Soegondo dan kemudian dijelaskan panjang-lebar oleh Yamin.
Isi
Sumpah Pemuda versi orisinal:
Pertama
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.
Kedoea
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.
Ketiga
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.
Pertama
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
Kedua
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Ketiga
Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Kongres Pemuda Indonesia
Kongres Pemuda Indonesia Kedua
Gagasan penyelenggaraan Kongres Pemuda Kedua berasal dari Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI), sebuah organisasi pemuda yang beranggota pelajar dari seluruh Indonesia. Atas inisiatif PPPI, kongres dilaksanakan di tiga gedung yang berbeda dan dibagi dalam tiga kali rapat.
Rapat pertama, Sabtu, 27 Oktober 1928, di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Waterlooplein (sekarang Lapangan Banteng). Dalam sambutannya, ketua PPPI Sugondo Djojopuspito berharap kongres ini dapat memperkuat semangat persatuan dalam sanubari para pemuda. Acara dilanjutkan dengan uraian Moehammad Yamin tentang arti dan hubungan persatuan dengan pemuda. Menurutnya, ada lima faktor yang bisa memperkuat persatuan Indonesia yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan
Rapat kedua, Minggu, 28 Oktober 1928, di Gedung Oost-Java Bioscoop, membahas masalah pendidikan. Kedua pembicara, Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro, berpendapat bahwa anak harus mendapat pendidikan kebangsaan, harus pula ada keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah. Anak juga harus dididik secara demokratis.
Pada rapat penutup, di gedung Indonesische Clubgebouw di Jalan Kramat Raya 106, Sunario menjelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan. Sedangkan Ramelan mengemukakan, gerakan kepanduan tidak bisa dipisahkan dari pergerakan nasional. Gerakan kepanduan sejak dini mendidik anak-anak disiplin dan mandiri, hal-hal yang dibutuhkan dalam perjuangan.
Sebelum kongres ditutup diperdengarkan lagu "Indonesia Raya" karya Wage Rudolf Supratman yang dimainkan dengan biola saja tanpa syair, atas saran Sugondo kepada Supratman. Lagu tersebut disambut dengan sangat meriah oleh peserta kongres. Kongres ditutup dengan mengumumkan rumusan hasil kongres. Oleh para pemuda yang hadir, rumusan itu diucapkan sebagai Sumpah Setia.
Peserta
Para peserta Kongres Pemuda II ini berasal dari berbagai wakil organisasi pemuda yang ada pada waktu itu, seperti Jong Java, Jong Ambon, Jong Celebes, Jong Batak, Jong Sumatranen Bond, Jong Islamieten Bond, Sekar Rukun, PPPI, Pemuda Kaum Betawi, dll. Di antara mereka hadir pula beberapa orang pemuda Tionghoa sebagai pengamat, yaitu Oey Kay Siang, John Lauw Tjoan Hok dan Tjio Djien Kwie namun sampai saat ini tidak diketahui latar belakang organisasi yang mengutus mereka. Sementara Kwee Thiam Hiong hadir sebagai seorang wakil dari Jong Sumatranen Bond. Diprakarsai oleh AR Baswedan pemuda keturunan arab di Indonesia mengadakan kongres di Semarang dan mengumandangkan Sumpah Pemuda Keturunan Arab.
Gedung
Bangunan di Jalan Kramat Raya 106, tempat dibacakannya Sumpah Pemuda, adalah sebuah rumah pondokan untuk pelajar dan mahasiswa milik Sie Kok Liong .
Gedung Kramat 106 sempat dipugar Pemda DKI Jakarta 3 April-20 Mei 1973 dan diresmikan Gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin, pada 20 Mei 1973 sebagai Gedung Sumpah Pemuda. Gedung ini kembali diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 20 Mei 1974. Dalam perjalanan sejarah, Gedung Sumpah Pemuda pernah dikelola Pemda DKI Jakarta, dan saat ini dikelola Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata.
Langganan:
Postingan (Atom)